Tentang Perempuan Berdaya

 Jadi aku baru lihat podcast Dian Sastrowardoyo dengan Daniel Mananta bagian menjadi perempuan berdaya (https://youtu.be/rSa2BMiXy6s). Setuju banget apa yang dikatakan oleh Dian Sastrowardoyo di podcast itu. Jadi perempuan berdaya itu penting. Berdaya itu bukan berati nggak bisa diatur. Nurut suami itu harus, tapi kita dikasih kepala untuk berpikir, nggak mungkin kan kalau suami suruh lompat dari jurang terus kita iya iya aja? Kita harus bisa bertanya, kenapa? Harus bisa berargumen dengan sehat.


Budaya patriarki itu memang dampaknya seringkali membuat perempuan malas, lepas tangan menyerahkan hidupnya ke suami. Seberapa sering kita dengar kata, “Capek kuliah, mau nikah aja”? Berapa banyak perempuan tergila-gila sama Christian Grey, menyukai laki-laki superior, karena merasa semua tinggal beres, secure. Seberapa sering kita dengar perempuan ingin laki-laki yang bisa membimbing, ‘ngemong’ lah istilahnya. Membimbing dengan cara seperti apa? 


Perempuan berdaya nggak selalu perempuan yang mandiri secara finansial, tapi mengerti value of money, datangnya darimana, kelolanya kayak apa, bukan cuma terima uang dari suami, biarin suami yang cari, lalu tinggal minta. Walaupun menurut aku pribadi, mandiri secara finansial itu penting, karena karir atau bisnis atau sekedar jualan itu nggak bisa dibangun dalam satu malam. Perempuan berdaya nggak selalu perempuan yang berpendidikan tinggi, tapi kepalanya itu dipakai untuk berfikir sehingga bisa membangun berkomunikasi sama keluarga. Perempuan berdaya itu bukan perempuan malas yang apa-apa pokoknya terserah suami, dikira nggak capek udah cari nafkah, pulang ke rumah istri cuma bisa rewel?


Perempuan berdaya yang dimaksud ini bukan yang selalu kontra kalau dikasih tau, tapi mengerti kenapa imamnya melarang. Pemimpin yang bijak ya bisa jelasin detail mulai dari alasan sampai implikasi dari prinsip yang dia pegang, buka dialog yang sehat, bukan cuma pakai alasan, “Because i said so!”. Tapi ya, balik lagi sih, perempuan berdaya juga nggak akan bisa sama laki-laki yang malas cuma pengen ngatur-ngatur dan maunya dituruti dengan mentah, karena kalo perempuan yang suka mikir, dia lebih senang sama laki-laki yang bijak dalam memimpin. Lebih suka rumahnya itu demokrasi, bukan otoriter. After all, birds of a feather flock together 😌🕊 Because a happy mom is a happy home, a happy family. Sekedar mengingatkan🙏🏻

0

Travel Journal: Hong Kong & Macau




Seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya, berikut ini adalah travel journal aku selama di Hong Kong. Gara-gara temenku waktu itu minta itinerary Hong Kong, aku jadi semangat nulis travel journal ini yang udah tertunda dua tahun hahahah. Nggak banyak juga sih eksplorasinya, karena total jalan-jalan kan cuma pas weekend dan libur aja. Sehari-hari di ngantor. Terus beberapa kali kedatangan tamu liburan (kayak temenku dan adikku), jadi biasanya nemenin mereka jalan-jalan ke Disneyland dan Macau hehe.

Oh ya di postingan ini aku nggak akan bahas Shenzen ya, karena aku nggak kesana. Visanya ribet gitu kalo ngurus dari HK. Karena dia masuk area China Mainland, jadi aku harus request visa sendiri. HK itu bagian dari China, tapi dia punya sistem yang berbeda dengan China. Makanya kalo ke HK bisa pakai visa liburan 30 hari. Hmm… gitu deh pokoknya.

How to get there
Silahkan cari di traveloka ya buat penerbangannya :p. Cathay Pacific atau Garuda Indonesia setahu aku direct flight. Adikku naik Jetstar transit dulu di Singapore. Pas berangkat 2 jam di Changi, pas pulang 8 jam di Changi (tapi Changi bandaranya enak kan? huehehe). Temenku malah nyari flightnya ke Singapore dulu, dari Singapore ke HK (direct).

Nah, setelah sampai di Hong Kong International Airport, naik Airport Express untuk ke kota. Naik bus juga bisa kok, kurang lebih 1 jam-an. Tinggal ke halte bus, pilih rute bus di papan informasi ke arah yang dituju (hotel/hostel/apartment tempat kamu stay). Kalo Airport Express paling 30 menitan. 

Octopus Card
Sama seperti Singapore yang punya kartu EZ Link yang terintegrasi buat naik angkutan umum di kota namanya Octopus Card. Kamu bisa beli di Airport, harganya kalo gak salah 150 HKD, isinya $100, $50-nya deposit. Sedangkan biaya Airport Express itu $110 (ke HK Island). Kalo nginep di daerah Tsim Sha Tsui turunnya di Kowloon, biayanya $100. Jadi topup lagi ya kalo mau naik Airport Express.


Sightseeing HK Island with city tram using Octopus Card

Oh ya, sekedar info, HK itu dibagi beberapa area. Ada New Territories, Kowloon, sama HK Island. Kowloon itu area yang masih nyatu dengan Mainland. New Territories itu kayak di ujung HK. Sedangkan HK Island itu di seberang laut dari Kowloon (iya, MTRnya itu kayak di dalam laut)

Where To Stay
Aku kurang paham ya, mungkin banyak hostel-hostel murah atau apartment kalau ramai-ramai. Cek AirBnB atau booking.com aja.

Kalau dulu aku di iClub Hotel daerah Sheung Wan. Ratenya kalau nggak salah 1-2 juta IDR per malam. Dapat breakfast roti, kopi, buah, yoghurt aja. Handuk dicucinya 2 hari sekali, nggak diganti tiap hari. Hemat air tjeunah hehehe. TV ada channel Thrill sama movies gitu. Ya seenggaknya kaga ngomong bahasa cina deh ahahaha. Ada setrikaan, air panas, hairdryer, water heater.

Weather
Mostly panas tapi berangin. Dinginnya cuma bulan November ke atas sampai February. Pernah paling rendah 1 derajat celcius waktu bulan Januari. Siap-siap mosturizer untuk muka dan scarf, karena anginnya kenceng banget. Pernah di sana Maret-Mei, dingin lalu perlahan panas. Kalau pas summer, hati-hati typhoon. Biasanya ada warningnya dari hotel dan ada skalanya. Di skala tertentu bener-bener nggak boleh keluar dari rumah atau gedung.

Culture
Jangan kaget kalo orang HK nggak pernah nice, apalagi sama orang Indonesia. Dari petugas pelayanan masyarakat sampe ibu-ibu 7-11 semua nggak nice dan gesturnya kasar-kasar :p. Tapi kalo orang kantor kok aku tidak menemukan yang seperti itu ya? Mungkin kesejahteraan hidup ngaruh kali yaa? Hehehe.

Temen aku cowok, muka wong jowo, langsung kena sama petugas imigrasi karena pas checking tanggal kembali ke Indonesia lebih dari 30 hari (visa training kita belum jadi waktu itu btw). Sampai digeledah seisi tas-tasnya. 

Kakak sepupuku sama teman-temannya diomelin karena ngerubung di dekat gate imigrasi, dan dituduh pada mau kerja (as TKW) di HK karena mukanya melayu semua lols.

****

Nah setelah ini kita bahas tempat-tempat wisata atau tempat-tempat menarik di HK. Aku juga bingung awalnya mau kemana, soalnya kupikir HK ya gitu-gitu aja. Disneyland, belanja, The Peak, Madame Tussaud, udah :p. Sampai beli buku DK Eyewitness Top 10 Hong Kong buat membunuh kebosanan pas weekend (yang justru berakhir nelurin 3 cerita di wattpad lols). Referensi-referensi tempat di bawah ini juga banyakan dari buku itu sih hehe.

  1. The Symphony of Lights & Avenue of Stars
Bahkan gua nggak tahu namanya! Hahahaha. Pokoknya, setiap jam 7:30 PM ini kalo kita berdiri di deck Avenue of Stars, Tsim Sha Tsui kita bisa lihat gedung-gedung di seberang laut itu (di area HK Island) lampunya nyala-nyala, seolah menari mengikuti lagu yang sedang diputar di speaker. Harganya free. Biasa aja tapi yaa oke lah. Jangan lupa pakai scarf karena angin lautnya kencang banget.

Avenue of Stars, udah tau kan? Itu loh yang cetakan tangan-tangan artis-artis. Banyak yang nggak dikenal sih hahaha. 

Kalau dari Central, bisa naik MTR ke Tsim Sha Tsui untuk bisa ke Avenue of Stars. Atau naik ferry dari Central pier ke Victoria Harbour. Lebih murah. Tapi nggak disarankan buat yang mabuk laut hehe.

Di dekat Avenue of Stars dan Victoria Harbour ada science museum kalau nggak salah. 

2. The Peak & Madame Tussaud
Madame Tussaud itu ada di mall The Peak. Harganya aku lupa (googling aja yah). 

One evening at Victoria Peak

Best timing: 
Sore-sore gitu. Soalnya ngeliat view HK dari atas gunung bagus banget. Malamnya kotanya penuh lampu. Terus jalan nanjak ke atas, ada taman yang cantik gitu. Deket kondominum-kondominum dan rumah-rumah orang kaya dan ekspatriat. 

How to get there: 
Bisa naik Peak Tram (agak mahal sih ini tapi langsung sampai ke atas). Oh ya, beli tiketnya ngantri, mau naiknya juga ngantri banget! Untuk sampai ke Peak Tram ini bisa naik MTR, turun di stasiun Admiralty, terus ikutin arah di papan petunjuk, exit berapa ke sana. Atau bisa juga (ini aku rekomendasikan banget) naik HK Island Tram, turun di halte deket Peak Tram (ada infonya di setiap halte untuk rute-rute tram, kalo nggak salah yang jurusan North Point.

Bisa juga naik CityBus no 15 dia lewatin Pacific Place, Admiralty. Aku agak lupa terminal si CityBus no 15 ini darimana. Tapi pas pulang aku naik ini dari terminal The Peak terus turun di Central. Harganya juga relatif lebih murah, cuma $9.80


3. Ocean Park 
Ocean Park ini kayak Ancol. Ada dufannya, ada gelanggang samuderanya, ada SeaWorld lols. Tapi bayar tiketnya sekali masuk aja. Lupa harganya hehehe. Mau lihat giant panda? Di sini bisa!

Giant Panda at Ocean Park


Best timing:
Dari pagi sampai sore (seharian)

How to get there:
Ada Citybus khusus dari Admiralty langsung ke Ocean Park. Kalo dari MTR, cek aja terminal bus ke arah mana. Bus lain juga ada, tapi mungkin nggak langsung ke Ocean Park dan lebih muter-muter dulu dan banyak berhenti. (https://www.oceanpark.com.hk/en/plan-your-visit/how-to-get-there/citybus%20) 

Attractions:
Banyak sih, lihat web Ocean Park-nya aja ya. Tapi rekomendasi aku adalah Panda Village, giant aquarium kayak SeaWorld waktu pertama masuk area, Shark Mystique (asliii ini model aquariumnya keren banget, makin lama kita kayak makin ke dasar aquarium gitu), Arctic Fox Den (ada penguins dan hewan-hewan kutub lainnya selain pollar bears).

By the way, untuk ke Ocean Park ini kan lewatin tol Aberdeen, terus lewatin Happy Valley. Lapangan pacuan kuda yang gede banget, di antara skyscrapers dan gunung. Viewnya keren banget!

Happy Valley


4. Stanley Beach
Banyak banget pantai di sini. Terutama buat surfer dan yang main perahu layar gitu. Tapi pantai bersih buat berjemur dan berenangnya juga ada kok. Tanya sama embak-embak Philipina di sana pasti pada tau hehehe. Yang lucu, pernah di bus pas pulang dari Stanley Market dengerin mbak-mbak Indonesia ngobrol sama mbak-mbak Philipina tentang Stanley Beach. Bahasa Inggris pada asal jeblak, tapi mereka saling memahami. Kocak banget :’)
Stanley beach

Di sini juga ada Stanley Market. Barang-barangnya beberapa hampir sama sih kayak di Ladies Market. Tapi lebih banyak barang-barang seni. Imitasi porselen Cina misalnya. Lucu-lucu sih.

How to get there:
Dari Exchange Square, Central naik bus no 6, 6A, 6X, 66, or 260. Modelnya bus tingkat semua gitu. Mereka lewatin bukit-bukit, jadi perjalanannya kayak di Puncak, berkelok-kelok. Jangan ditanya kecepatannya. CEPET BANGET! Sampe-sampe kita bisa jantungan or pusing (kayaknya emang mental driver-driver di HK udah kek pembalap semua deh, kaga taxi kaga bus sukanya ngebut kayak bodoamat sama kehidupan). 

Ada juga minibus dari Wan Chai (naik MTR turun Wan Chai) atau HK Island Tram, exit C kalo dari stasiun MTR, naik bus no 16 M. Kalo nggak salah ini antrinya lumayan panjang dan buang waktu. (http://www.hk-stanley-market.com/getting-there.htm#.WuvztBYxWEc)

5. Wan Chai & Causeway Bay

Nah setelah bahas di atas, kita bahas 2 daerah ini. Daerah perbelanjaan, banyak ditemukan orang Indonesia. Karena di Wan Chai ini ada islamic center (yang dimsumnya ena dan bisa makan dimsum halal di HK cuma di sana huhu). Sedangkan Causeway Bay itu ada kedutaan Indonesia dan the famous Victoria Park yang setiap hari Minggu ramai dengan mbak-mbak pekerja Indonesia. Mbak-mbak ini banyak yang ramah (tipikal orang Indo ya), mereka kadang sambil piknik sambil jual nasi bungkus yang sambelnya enak-enak. Ada pecel dsbnya. Ilegal sih sebenernya, tapi lumayan buat yang kangen nasi dengan cita rasa yang endeus hehe.

Lee Garden, Causeway Bay. Cakeup buat foto-foto aesthetic. Nggak terlalu ramai mobil juga.

Kalo mau foto-foto dengan latar jalanan crowded, coba aja diri di deket SOGO-nya Causeway Bay. Ya, tipis-tipis lah feelsnya sama di Shibuya, Tokyo lols. Causeway Bay ini shopping district banget. Segala macem ada. Merk Cina, Jepang, Korea. Kosmetik, baju, sepatu. Intinya sih ini kanan kiri mall semua. 

SOGO Causeway Bay

Kalo mau foto-foto lucu, coba jalan ke Lee Garden. Itu kanan kiri isinya premium store dari Chanel, Ralph Laurent, Cartier, Yves Saint Laurent, Gucci, dsbnya. 

Ada apalagi sih di Causeway Bay?


  • Bookstore paling gede ada di mall Hysan Place namanya Eslite. Berlantai-lantai toko bukunya dan section fiction kayak setengah lantai sendiri! 
  • HK National Library ada di seberang Victoria Park.
  • Jalan lurus sedikit dari SOGO, ada restoran masakan Indonesia. Agak pricey sih, tapi menu Indonesianya macam-macam. (masih lebih enak ayam penyet di nasi bungkus embak-embak sih kalo menurut gue hehehe)
  • Mau nonton film, ada Cinema City JP di Paterson St. Teaternya gede banget dan harganya masih lebih murah daripada bioskop yang di IFC.
  • Apple store (yang mau beli iphone lebih murah karena HK nggak ada pajak :p), Forever 21, HnM, Etude House, LINE Store ada di area ini. 
  • Di seberang Hysan Place (ya sekitar situ lah), itu ada gang kecil isinya pasar. Baju-baju cewek, pernak-pernik shabby chic, toko oleh-oleh. Harganya menurut aku standar sih dimana-mana sama. 

Hong Kong national library


How to get there:
Bisa naik MTR dan turun di stasiun Wan Chai atau Causeway Bay. Jalan-jalan utama Wan Chai dan Causeway Bay juga dilewati sama HK Island tram. Aku sih kalo ke sana lebih suka naik tram dari Sheung Wan atau Central. Agak lebih lama karena banyak lampu merah, tapi cobain duduk di tram di atas, seru banget rasanya!

6. Mid-Level & Hollywood Road

Eskalator to Mid-Level

Mid Level itu area yang datarannya lebih tinggi dari kota. Dia semacam di kaki-kaki gunung gitu kali yaa. Di Central ada elevator dan kayak jembatan penyeberangan untuk menuju ke The Peak. Jadi kalo orang mau jalan enak, nggak terlalu capek karena nanjak banget. Nah di sekitar situ tetap padat sama toko-toko dan kehidupan kota. Asik kan, ibarat mau jalan ke puncak gunung (The Peak), sambil shopping-shopping dan mamam-mamam cantik dulu hehehe.


Ada apa di sana?

  • Hard Rock store buat yang mau nyari kaus atau merchandise Hard Rock 
  • Toko buku yang lucuk banget namanya Bookazine (di Lyndhurst Terrace)
  • Di seberang toko buku itu kalo nggak salah ada toko permen yang lucuuuk banget dan permennya macam-macam banget namanya Mr Simms Olde Sweet Shop 
Mr Simms Olde Sweet Shoppe's candy shop
Bookazine bookstore

Kalo mau ke Mid Level bisa lewat MTR Central atau Admiralty, keluar exit menuju Queen’s Road Central. Jalan ke arah Topshop, di dekat situ ada kayak tangga penyeberangan, ikutin aja jalan tangganya kalau mau ke The Peak.

Nah kalau sudah di area dekat Topshop atau kalau ke arah Pacific Place, ada Marks & Spencer, Giordano Ladies etc, ikutin aja jalan menanjak ke atas. 


Kalo mau cari pernak pernik lucu dan antik, bisa coba ke Hollywood Road. Posisinya lebih di atas dari Queen’s Road Central. Di sana juga banyak bar fancy dan ada satu temple namanya apaaa gitu. Ada juga taman dengan gaya chinese garden. Bagus buat foto-foto. 

Hollywood Road ini bisa ditempuh lewat Sheung Wan. Jalan menanjak ke atas, di gang ke berapa gitu banyak kios-kios kecil di tangga-tangga tanjakan. Tanjakan-tanjakan itu mengarah ke Hollywood Road.

Oh ya, kalo di Central, itu sebelah gedung HSBC kalo nggak salah (atau dekat-dekat situ deh) ada gang kecil isinya pasar, kios-kios gitu. Jual baju, sepatu murah-murah. Di sepanjang Sheung Wan sampai Admiralty juga banyak outlet-outlet baju. Jaket-jaket dan coat murah. Ya, modelnya kurang bagus sih, tapi kadang banyak sweater-sweater lucu. Abis beli jangan lupa dilaundry dulu yaa. Gue nggak yakin itu barang baru kadang hahahaha.

Kalo udah di HK, belum lengkap kalau belum beli cookies kalengan keluarannya Jenny Bakery. Enaaak banget! Terus kalengnya lucu-lucu banget, gambar beruang gitu! Di Sheung Wan dia adanya di Wing Wo St. Jangan kemaleman yaa, soalnya kadang sore aja udah abis cookiesnya. Dia terbatas banget! Tapi nggak nyesel deh kalo beli ;)

7. Kowloon
Shopping? Kowloon tempatnya! Tsim Sha Tsui itu shopping district banget! Lebih gila daripada Causeway Bay. Lebih hectic. Berbagai merk dari medium sampai premium ada semua di sini. Dari HK Island, naik MTR dari Central menuju Tsim Sha Tsui. Keluar masjid Kowloon (oh ya di belakang masjid juga ada taman bagus buat foto-foto), terus jalan deh tuh sekitar Nathan Road.

Ada Temple Street Market di Yau Ma Tei. Barangnya sih katanya banyakan barang cowok. Kalau Ladies Market jangan ditanya, semua pasti udah tau ini. Kalau Ladies market ada di Mong Kok. Barangnya banyakan barang cewek. Panjang banget pasarnya! Saran gue, tawaf dulu sebelum beli. Barangnya hampir sama semua, lucu-lucu, jangan harap original yaa. Bisa ditawar, tapi kalo ditawar enci-encinya galak-galak. Tinggal aja, nanti dipanggil lagi (kek di Melawai) apalagi kalo barang-barang yang banyak saingan dagangnya hehehe. Semakin ke belakang bisa semakin murah karena kadang yang belakang lebih sepi. Jangan heran kalo mereka bisa speak Bahasa. Pedagang-pedagangnya udah biasa banget ngadepin orang Indo. Jadi jangan ragu buat nawar tsadest :P. Oh ya, di area Ladies Market juga ada Sneakers Street. Ini gue baru tau. Seinget gue banyak toko-toko sepatu. Kalo misalnya ada New Balance, ya itu toko resmi dan isinya asli. Kalo New Balancenya di Ladies Market sih nggak asli yaa.

8. Hong Kong Zoological & Botanical Garden
Iya, ini zoo tapi nggak bayar alias gratis. Koleksinya sih banyakan kayak kelompok monyet yaa. Nggak ada singa, macan atau apapun. Tapi di tamannya ini banyak bunga-bunga yang bagus dan cantik-cantik. Di dekat HK Zoological & Botanical Garden juga ada Hong Kong Park. Tamannya juga bagus buat lari-lari pagi lucu. Yaa ala-ala Central Park dengan kearifan asia timur hahahaha. 

Getting there:
Sama kayak ke Peak Tram, naik tram, turun di Admiralty ke arah Peak Tram atau naik MTR dan turun di stasiun Admiralty. Nanti di kanan ada St. John’s Cathedral (oh ya ini juga area gerejanya lumayan bagus buat foto-foto aesthetic), lurus nanjak terus, di kiri The Peak Tram, ada Hong Kong Park. Kalau lurus nanjak lagi, di kanan langsung HK Zoo.

9. Disneyland

Disneyland parade

Nggak lengkap kalau ke Hong Kong tapi nggak ke Disneyland! Ya, memang sih nggak sebesar yang di Jepang, tapi Disneyland dimanapun selalu menyenangkan kan :)

Menemani Sabila ke Disneyland

Getting there:
Take MTR to Sunny Bay, transit lalu ganti kereta khusus ke Disneyland. Keretanya super lucuuuk! Pegangan tangannya itu muka Mickey Mouse :3 

Disneyland MTR

Areanya sangat ramah untuk stroller. Kalau bawa anak kecil, lebih seru kalo mereka dipakaikan kostum ala tokoh-tokoh disney. Misal pake baju ala-ala Thor atau Elsa-nya Frozen hihihi. Soalnya mereka bisa ketemu sama karakter-karakter itu, foto bareng. Pas parade juga duduk di depan, biar bisa diajak nari-nari sama penari-penarinya. 

Jangan pulang cepat-cepat, karena jam 7 ada pertunjukan fireworks di atas Sleeping Beauty Castle. Bagus banget aku sampe nangis hahahaha. Soalnya feels like back to childhood banget. Catat jam-jam parade, sehari ada 2 kali. Yang satu yang siang-siang, yang satu lagi pas malam-malam bermain dengan lampu-lampu.

Wahana-wahananya sih nggak banyak yang menantang buat orang dewasa. Tapi berikut wahana-wahana favorite aku:
  • Jungle River Cruise, asik banget kayak menyusuri hutan-hutan gitu. Nggak menantang sama sekali. Aku suka aja, rasanya kayak berlayar di rawa-rawa atau sungai-sungai di daerah hutan Amazon hehe.
  • Space Mountain, gilakkk kalo bisa 2x main, gue 2x main sih ini! Macam roller coaster gitu tapi suasananya kayak lagi di luar angkasa. Pas ceritanya ketarik black hole, langsung cepet banget roller coasternya!
  • Big Grizzly Mountain Runaway, ini juga seru banget!!! Awalnya sih kayak roller coaster biasa, kenceng. Pas kita udah nanjak, taunya dimundurin! Terus putar arah, pas ketemu beruangnya, kecepatannya gilaaak banget! Seru deh pokoknya!
  • Mystic Manor, wah gila ini is a must sih! Rasakan sensasi bertualang ke rumah yang penuh barang antik, pakai kereta yang ala-ala karpet terbang. Barangnya seolah-olah pada hidup gitu. Sensasinya hampir mirip sama masuk rumah hantu hehehe.

Wahana-wahana itu bakal antre banget parah kalo lagi peak season. Jadi atur waktu sebaik mungkin ya!

Makanan di sana agak pricey tapi menurutku yang enak-enak cuma di area Adventureland, dekat Mystic Manor. Di situ ada makanan jepang yang rasanya lebih enak daripada makan pasta-pasta yang hambar banget. Mungkin ada southeast asian food juga kayak nasi lemak atau indian food, cuma aku nggak suggest sih. Di Main Street USA juga banyak toko-toko lucu, toko-toko merchandise, dan… waffle Mickey! Menggemaskan banget itu!

Waffle Mickey yang super menggemaskan!

Oh ya, catat jam-jam karakter meeting di area Fantasyland. Biasanya jam 12-an udah pada standby tuh petugas-petugasnya. Mostly Princess, ada Aurora, Cinderella, Belle. Kalo Tinkerbell ada di Fantasy Garden gitu dan antrenya bayar. Kalau Mickey dan Minnie biasanya di area Main Street USA.

10. Big Buddha & Lantau Island
My favorite destination! Ada apa di sana? Ada patung Buddha gedeee banget dengan view yang amazing! Ada Ngong Ping, desa biksu-biksu gitu deh. Di sana ada kuil namanya Po Lin Monastery. Boleh masuk dan lihat-lihat, tapi banyak orang ibadah, jadi jangan berisik dan mengganggu. Ngong Ping dan Po Lin Monastery ini bagus buat foto-foto ala pecinaan banget. 

The Big Buddha

Di dalam Big Buddha itu sebenarnya makam. Bentuknya tembok-tembok ada nama dan foto-foto. Kayaknya abunya yang di simpan di sana gitu. Di seberang makamnya itu banyak lukisan-lukisan besar tentang kisah hidup Buddha.

Getting there:
Naik MTR ke arah Tung Chung, bisa lanjut naik Cable Car ke Ngong Ping (tapi ini mahal banget cuma viewnya emang kece) atau naik bus. Perjalanan dengan bus lumayan lama, sekitar 45 menitan. Hampir sama kayak ke Stanley Beach, berkelok-kelok. Cuma ini nanjak terus. Tapi view dari bus itu priceless banget sih. Bagus banget. Kalau naik bus, ikutin arah terminal bus dari MTR, pilih bus no 23. Seinget aku antrian busnya juga lumayan panjang dan mengular. Tapi tanya-tanya deh, soalnya suka rancu antreannya. Takutnya kalian salah antre. 

Oh ya, di Tung Chung ini kita langsung disambut sama mall namanya Citygate Outlets. Hello for shopaholic!!! Isinya barang-barang branded kayak Nike, New Balance, Adidas, Guess, etc tapi kayak last season gitu jadi lebih murah-murah dan barangnya asli kok. Karena itu kan toko resmi. 

11. Macau
Prepare your passport! Dari Hong Kong ke Macau sekitar 1 apa 2 jam-an gitu naik kapal ferry (siap-siap yang mabuk laut!). Imigrasinya tidak segalak di airport kok. Kalau mau lama di Macau, jangan beli tiket PP supaya nggak terburu-buru jalan-jalannya. Tapi… tapi nih, kalo nggak beli tiket PP, bisa-bisa nggak dapet tiket pulang hehehe. Tapi ada alternatifnya kok, bisa pulang ke Kowloon (soalnya yang pulang ke Sheung Wan biasanya lebih ramai) atau ke area Cotai (naik shuttle dari Venetian) terus ke pelabuhan yang Cotai, naik CotaiJet bukan TurboJet. Aku lupa sih perbandingan harganya. Ferrynya jalan sekitar setiap 1 jam sekali apa setengah jam sekali gitu (dua-duanya baik CotaiJet dan TurboJet).

Getting there:
Beli tiket ferry bisa online mungkin yaa… Tapi kalo on the spot, bisa di Shun Tak Mall, Sheung Wan. Harganya seingetku sekitar 170an HKD (https://www.turbojet.com.hk/en/routing-sailing-schedule/hong-kong-macau/sailing-schedule-fares.aspx). Terus, jangan ikut antre dalam boarding room! Langsung masuk aja! Yang antre itu buat yang nggak kebagian tiket, nunggu kursi kosong. 

Noted nih, simcard HK nggak bisa dipakai di Macau. Jadi siapin catatan Google Maps kalian. Screenshoot-screenshootin deh tuh rute perjalanan. Terus orang Macau jarang yang fasih English. Kalo nggak bahasa cina, bahasa latin portugis. Makanya lebih banyak orang Phillipines yang kerja di sini. Tapi orang Phillipines itu rata-rata jago english kok. Jangan kesel kalo ketemu segerombol ibu-ibu rempong dari mainland pengen judi. Mereka emang rusuh-rusuh banget.

Macau ini perpaduan budaya Cina dan Portugis. Di area pesisir pantai masih kental gaya bagunan portugis. 

Ada apa aja di sana?
  • The Venetian & City of Dreams
Ala-ala winter wonderland di Venetian Macao

Macau dibagi beberapa area. Kotanya, Cotai, sama Taipa kalo nggak salah. Areanya Venetian ini kalo nggak salah kayak area reklamasi gitu. Jadi tadinya nggak ada daratan tapi dibuat. Hotel-hotel ini tuh ada di Taipa (apa Cotai yah? ai lupa). Ke sana gratis, naik shuttle bus dari HK-Macau Ferry Terminal aja. Oh ya, di City of Dreams itu ada Hard Rock store kalo yang mau nyari merchandise Hard Rock Macau.

  • A Ma Temple
Kuil pertama yang ditemukan orang-orang portugis waktu baru sampai di tanah Macau. Bagus, tapi aku belum sempat ke sana.

  • Macau Fisherman Wharf
Dia sebenarnya kayak mall gitu sih. Terus ada bangunan yang ala-ala colosseum buat gladiator (ternyata itu kayak teater terbuka gitu). Terus banyak bagunan-bangunan ala Eropa di pinggir laut. Lumayan buat foto-foto lucu. Untuk ke sana, bisa jalan aja dari Ferry Terminal, naik jembatan gitu nyusurin pinggir jalan raya, nanti di kiri udah Fisherman Wharf kok.

Ala-ala portuguese di Macau Fisherman's Wharf

  • Largo do Senado (Senado Square)

Senado Square

Nah mau merasakan foto-foto dengan bangunan ala-ala kolonial? Jangan lewatkan Senado Square! Ruameee banget! Tapi menarik banget! Untuk ke sana, bisa naik bus no 3 atau 3A dari halte Fisherman Wharf. Bisa turun di boulevard Avenida Almeida Ribero dekat Grand Lisboa dan Wynn Hotel. Masih jauh sih ke Senado Square tapi sambil jalan-jalan enak laah. Ikutin crowd aja ke arah sana. Atau bisa juga turun di halte selanjutnya, nanti liat deh sebelah kanan udah Senado Square, nah halte setelah itu nggak begitu jauh. Jadi jalan balik ke arah Senado Squarenya juga nggak jauh. Di sana juga ada St Dominic’s Church yang area depannya bagus buat foto-foto.
Salah satu spot cantik Senado Square.. berasa di yurop ya! Hehehe

  • St. Paul Ruins

Dari Senado Square, ikutin papan-papan penunjuk jalan ke St Paul Ruins (dan ikutin crowd hehe). Jadi dia dulunya gereja tapi udah hancur gitu. Bagus buat foto-foto ala babysitternya Gempi di Paris hahahaha. Jangan lupa beli portuguese egg tart! Yang enak itu yang persis depan area St Paul Ruins dan Starbucks, punyanya Koi Kei Bakery. Dia jual makanan lain kayak nougat gitu juga enak.

Nah, portuguese egg tart Koi Kei Bakery tuh di pojok kanan, seberang gedung yang merah-merah itu. Crowdnya kayak gini nih pas musim liburan

  • Macao Museum
Macao from the top, nearby St Paul Ruins and Macao Museum

Di sebelah St Paul Ruins, ada museum tentang sejarah Macau. Masuknya kalo nggak salah 15 MOP (oh ya, dollar HK bisa dipakai di Macau juga, mereka rate kursnya sama. 1HKD = 1 MOP jadi nggak usah khawatir harus tukar uang dulu). Di sekitar museum, ada semacam benteng gitu dan bisa naik ke atas, lihat kota dari ketinggian. 

  • Avenida da Republica
Avenida Da Republica, cantiknya bangunan-bangunan Portugis di Macau

Kalo ada spare waktu, mampir-mampir ke jalan Avenida da Republica. Banyak bangunan-bangunan kolonial, jalanannya bagus buat foto-foto. Terus di sana ada danau Sai Van Lake, yang jalanan sekitar danau itu viewnya lumayan bagus. Kalau dari Avenida da Republica, terus duduk-duduk di tepi danau, kita bisa lihat Macau Tower dari seberang gitu.
(https://www.tripadvisor.co.za/ShowUserReviews-g664891-d2509083-r192722287-Sai_Van_Lake-Macau.html). Aku lupa no bus-nya, bisa cek di google maps, pakai Sai Van Lake sebagai patokan, nanti ketemu deh suggestion transportasi umumnya. Oh ya, jalan menyusuri danau itu nanti ketemu A Ma Temple.


Sebenernya masih banyak sih destinasi menarik di Macau kayak Guia Fortress gitu. Tapi aku nggak pernah sempat ke sana. Nah, kalau mau referensi lebih lanjut, silahkan cek di sini: https://wikitravel.org/en/Macau/Peninsula 


****

Christmas & New Year’s Eve at HK

Xmas eve in HK

Waktu di HK akhir tahun, aku jadi punya banyak waktu libur tanggal merah. Waktu itu aku jalan-jalan pas xmas eve dari IFC sampai Admiralty (Pacific Place). Terus di sana ada jalanan yang ditutup, ramai orang, ada banyak lampu-lampu dan kayak instalasi di taman-taman bernuansa xmas gitu. Bagus deh buat foto hehehe.

Xmas lights at Admiralty

Terus pas NYE, pusat countdownnya di Victoria Harbour (ibarat kita mah di Monas gitu yaa hahaha). Jangan tanya ramenya kayak apa! Dari keluar MTR Tsim Sha Tsui aja aja udah banyak polisi buat crowd control. Kita bisa tiba-tiba antre di tengah jalan Nathan Road cuma buat nunggu polisi ngatur areanya dan crowdnya. Posisi kembang api nanti di atas laut, tapi di area HK Island. Jadi yang lihat dari Victoria Harbour itu, ngeliat dari seberang.



Diskon everywhere!!! Jangan lewatkan ini! Apalagi HK nggak ada pajak barang-barang mewah hehehe.

Cari diskonan pas xmas eve hehehe

Menjelang NYE di Macau


Shalat
Ada masjid di Kowloon, besar banget. Bisa mampir ke sana. Atau Islamic Center di Wan Chai.

Coffee, Food, Another Shopping Reference
Sebelumnya, mohon maaf ini banyakan referensinya di Sheung Wan hahaha. Soalnya seringnya makan di sana. Kalo lagi keluar Sheung Wan, malah biasanya makannya McD atau KFC biar ringkes dan cepat hehe.

Me, had lunch at il Bel Paese, an Italian Deli at Queens Road Central while editing the draft of Secangkir Kopi & Pencakar Langit
  • Dimsum halal (kayaknya the only halal dimsum yaa) di Islamic Center, Wan Chai. Tapi cepet banget ini habisnya. Siang aja udah habis.
  • Seafood dan street food di jalan-jalan di Tsim Sha Tsui - Jordan. Mahal sih, tapi citarasanya beda banget sama Indo. Dibilang plain nggak sih ya, tapi chinese food sana kayak kalo asin ya asin aja. Manis ya manis. Kayak kurang gurih aja.
  • 27 Kebab House Turkish, Mercer St Sheung Wan. Makanan Turki jadi fav aku! Daripada India, aku lebih suka Turki atau Arab. Nggak terlalu menyengat rempahnya. Harganya masih kayak 70-80 HKD tapi dapetnya banyak! Mantap laah!
  • Queen Street Cooked Food Market, Sheung Wan. Di lantai atas itu ada kayak food court, di sana ada kari enak namanya Chautari. Kalo beli lunch package lebih murah. Tapi cuma sampai jam 2 kalau nggak salah.
  • La Rôtisserie, Hillier St, Sheung Wan. Rotiseri chicken enak banget, gurih banget! Dan yang enaknya lagi, dia memang diperuntukkan untuk take away! Harganya juga nggak mahal.
  • il Bel Paese, Italian Deli, pasta and wine, Queens Road Central, Sheung Wan. Suasananya cozy banget. Aku inget dulu kalo duduk-duduk di sini sembari ngerjain editing SKdPL dan lanjutin PPaR :). Pelayanannya kayak di resto-resto Italia. Dia selain resto emang deli gitu, jual roti, keju, daging segar, sama wine. By the way, wine di sini murah-murah, tapi tahunnya belum lama gitu kayaknya.
  • Welcomm & Fusion buat yang mau cari makanan ringan dan snack untuk oleh-oleh. Aku lebih rekomen Fusion sih. Gilaaa… kayak ngiler banget lihat macam-macam snack! Hehhe.
  • The Cupping Room di Queen’s Road Central, Sheung Wan juga pernah masuk dalam list rekomendasi blog / web travel buat yang suka kopi. Tempatnya cozy banget buat nongkrong
  • Outlet-outlet murah ada di sepanjang jalan Des Voeux Rd Central, dan coba masuk gang-gangnya, di sana juga banyak. Tapi jangan lupa cuci dulu sebelum pakai ya!
  • Western Market, Sheung Wan untuk cari souvenir-souvenir lucu. Lebih pricey sih daripada di Ladies Market atau Stanley Market.

Another Tips
Jangan lupa selalu bawa tissue basah kemana pun, atau lebih baik lagi bawa botol kosong untuk isi air kalau-kalau mau ke toilet. Karena seperti Singapore, Eropa, WC umum nggak ada air. Hindari WC umum kayak di MTR, karena aku pernah punya pengalaman nggak enak banget. Udah antrenya panjang, pas masuk, bau banget terus tong sampahnya nggak ketutup dan orang buang pembalut bekas seenaknya. Lebih baik cari WC di mall, agak lebih mending. Tapi kalau di Macau, WC di hotel-hotel pun sama joroknya. Jadi yaa… Sabar-sabar aja hehe.

Baiklah, sampai di sini dulu travel journal to Hong Kong nya! Cerita-cerita pendek tentang travelnya bisa di cek di hashtag #AqessasTravelJournal di Instagram. Siapa tahu bermanfaat buat yang mau bikin itinerary ke HK-Macau. Detailnya, bisa googling aja dengan keyword-keyword yang ada di jurnal aku ini yaa. :)

0

Travel Journal: Working in Hong Kong




Plis jangan tanya kenapa kalo pake baju suka asal.. gue kalo ke kantor emang suka asal-asalan :')
BTW, ini daerah Sheung Wan, deket Western Market

It’s probably had been 2 years since I worked in Hong Kong for 2 months. Sebenarnya udah lama ingin share tentang ‘living in Hong Kong’. Tapi sejak 2 tahun yang lalu sibuk nulis cerita di Wattpad sampai akhirnya cerita-cerita itu naik cetak melalui penerbit mayor, lalu kesibukan editing dan lain-lain membuat nggak bisa fokus nulis tentang life experience di blog hehehe.

Jadi, di postingan ini gue hanya akan membahas sedikit tentang ‘living in HK’ ya. Postingan tentang traveling in HK akan gue pisah.

How can I end up staying in Hong Kong for 2 months?
Jadi, sekitar tahun 2015 (kalau nggak salah bulan Maret), kantor gue mulai develop salah satu channel penjualan asuransi yaitu lini employee benefit. Karena kantor gue ini adalah perusahaan join venture, maka beberapa sistem digital itu dipegang oleh regional tim developmentnya, yang mana berada di Hong Kong. Mungkin bisa dibilang gue beruntung juga kali ya saat itu, karena tim IT development saat itu cuma ada 5 orang dan regional minta 3 orang buat di training (sekaligus join development project) portal untuk employee benefit selama 2 bulan. Terpilihlah gue dan 2 teman gue, karena saat itu cuma kita bertiga yang bisa java programming.

Tahun 2016, ada project lagi yang harus di implementasi untuk Indonesia dan Phillipines. Jadi dimintalah 2 orang dari Indo dan 1 orang dari Phillipines untuk bantuin project tersebut. Berbeda dari pertama kali ke sana, project kedua ini gue involved lebih dalam dan lebih nggak teratur karena system designnya cuma ngacu ke system design yang lama (yang mana saat itu diperuntukkan untuk VB.NET terus gue harus ‘nyontek’ itu ke Java). Lumayan stress sih di beberapa waktu, karena gue nggak ngerti-ngerti amat framework programming VB.NET yang regional punya dan gue nggak terlalu paham baca .NET LinQ. But eventually I passed all that stuff and i got a lot of new knowledges after that.

Kerjanya ngapain aja? 
Coding. Ya apa lagi? LOL. Tapi dari situ gue belajar banyak sih tentang system development. Apalagi kalo kerjanya grup gitu, pembagian task-list per-modul untuk setiap orang gimana. 

Suasana kantor Hong Kong apakah sama dengan Jakarta?
Hmm… mereka lebih tenang sih. Kalo dibilang orang-orangnya kayak robot yang kerja mulu, nggak juga. Di jam-jam kritis sore-sore gitu mereka juga suka ngobrol ke tempat temannya (awalnya ngomongin kerjaan mungkin, terus jadi kemana-mana LOL).

Stay di mana? Laundry? Sholat?
Waktu itu aku nggak di apartment. Karena yang dinas berdua dengan teman aku, laki-laki, jadi nggak mungkin kan sewa satu unit apartment, kalau dua kemahalan. Jadi kami stay di hotel bintang 3 (atau 4 ya.. mbuh) namanya iClub Hotel di daerah Sheung Wan (kantor waktu itu masih di daerah Sheung Wan, sekarang kayaknya udah pindah). 

Sheung Wan

Dekat kantor, di Bonham Strand street kalau nggak salah, ada laundry kiloan gitu. Nggak disetrika, hanya diangin-angin aja. Tapi lumayan jadi rapi juga sih untuk baju-baju kantor berbahan chiffon gitu hehehe. Nyetrikanya di hotel, karena di hotel disediakan. Pakaian dalam semua nyuci sendiri di kamar mandi kantor. Kita beli kayak semacam detergen gitu deh, terus ngucek sendiri. Jemur di dalam kamar mandi, terus kalo udah agak kering dipindahin ke luar, digantung dekat arah angin AC lols. Kalau stay di Holiday Inn Express biasanya mereka menyediakan laundry koin. 


Kalau sholat, karena kebetulan hotelnya dekat banget dari kantor (kayak jalan cuma 3-5 menit), jadi ya selalu sholat di hotel. 

Makan apa aja sehari-hari? Halal nggak?

Korean food pun banyak di HK

Susah banget nemu makanan yang murni halal di Hong Kong. Karena kita nggak pernah tahu walaupun mereka nggak menyediakan menu pork, minyak atau bahan baku yang dipakai itu apa. Jadi ya, waulohualam aja. Asal kalo jelas-jelas ada porknya nggak usah makan di situ hahaha. Uang saku kami banyak, tapi makan susah. Ada beberapa pilihan yang oke kayak makanan Turki (kebab), atau KFC, rotisserie chicken, tapi paling sering sih makan nasi bungkus buatan mbak-mbak Indonesia yang kerja di sana. Kebetulan di sekitar hotel ada 3 toko yang jual produk-produk Indonesia. Iya, tiga! Sebanyak itu pekerja Indonesia di Hong Kong. Nasi bungkusnya kadang isi ayam penyet, kadang ikan, kadang soto. Toko-toko itu sendiri rata-rata sih punya orang HK, tapi yang kerja di sana orang Indonesia yang udah punya kewarganegaraan HK (kayak nikah sama orang sana atau menetap lama).

Ini... hmm apa ya? I Fu Mie? Apa apa ya? Tapi rasanya lucu. Dimakannya masa pakai gula. Tapi justru itu yang bikin enak. Gurih-manis gitu. :))


Pengalaman yang paling lucu itu, setiap di warung Indonesia, selalu ditanyain, “Lagi libur ya Mbak?” atau “Kok enak sama ibunya boleh libur di tengah minggu gini?” Iya, nggak jarang disangkan mbak-mbak TKW lols. Sampai ketika mereka nyadar gue pakai lanyard kantor. 

Sempat jalan-jalan nggak di sana?
Sempat banget lah! Dua minggu bisa jamuran kalo nggak jalan-jalan hahahaha. Lebih sering sendirian sih, soalnya temen gue takut kalo jalan berdua gue jadi baper hahaha ketauan istrinya terus istrinya ngamuk XD. Tapi gue juga lebih prefer jalan sendirian sih. Gue bahkan sampai beli buku travel DK Eyewitness Travel Top 10 Hong Kong saking bingungnya mau ke mana. Karena HK nggak pernah masuk dalam list destinasi liburan gue selain Disneyland dan Macaunya hehe. Tapi setelah dua bulan di sana, gue malah pingin balik lagi. Kayak belum puas eksplorasi rute-rute hiking di HK. Belum sempet nyobain jalan kaki ke The Peak lewat eskalator-eskalator mid-level. Untuk rute jalan-jalan ini gue nanti posting di postingan yang berbeda yaa. 

Berapa suhu waktu kerja di HK?
Sekitar 17 - 20 sih rata-rata. Tapi anginnya beda dengan di Asia Tenggara. Agak lebih chill gitu. Tapi pas akhir-awal tahun, suhu paling rendah pernah 0 derajat. Nggak sampai salju, di sana nggak kebagian salju. Tapi hujan terus. Lumayan bikin bete, karena jadi harus bawa payung terus. Yang seru, kalo jalan ke kantor dan nyeberang sama orang-orang kerja itu, mereka fashionable-fashionable banget. Pake long john coat dan boots. Dan emang gaya orang HK sih rata-rata begitu kalo ngantor. Waktu spring, sekitar April gitu gue pakai parka dan long john spring yang bahannya beludru nggak terlalu tebal cukup. Karena menjelang Mei itu udah mulai agak panas. Waktu akhir dan awal tahun, aku udah prepare bawa coat dan memperbanyak sweater. Asli, di hotel itu aku kaos kaki-an dan sweateran mulu karena nggak bisa dikecilin manual ACnya (musti request gitu kayaknya ke resepsionis untuk penghangatnya). Selalu bawa scarf itu membantu banget buat menghangatkan leher dan tengkuk. 

Ok, kayaknya segitu dulu aja ceritanya. Lanjut ke postingan traveling in HK ya nanti! See ya :)


1

Travel Journal : Summer in West Europe 2017

I traveled to West Europe last August 2017. 10 days, 5 country, 8 cities. From Italy to Netherlands, from Rome to Amsterdam. Here's some of my story in my tumblr blog or you can see the gallery and story from my Instagram.

My 2017 Europe travel journal and photo gallery on tumblr
I probably will post the detail and other photos here someday. Someday. :p
0

Short Review : Drupadi - Seno Gumira Ajidarma

DrupadiDrupadi by Seno Gumira Ajidarma
My rating: 4 of 5 stars

Bukan nama Seno Gumira Ajidarma yang membawa gue ke buku ini. Tapi nama Drupadi itu sendiri. Drupadi bukan perempuan hebat seperti Srikandi. Dia hanya perempuan biasa yang mengikuti suratan takdir. Menjadi satu bunga untuk lima pandawa, murid-murid terbaik Mahaguru Dorna, yang memenangkannya dalam sebuah sayembara. Meski cintanya hanya untuk Arjuna, yang ia pikir merupakan titisan Kresna.

Bukankah itu memang takdir perempuan? Bahwa kami kadang tidak bisa memilih untuk memiliki lelaki yang kami inginkan, tetapi kami harus memilih untuk menerima lelaki yang menginginkan kami?

Drupadi menerima takdirnya, kemudian harga dirinya diinjak-injak oleh Kurawa. Maka ia bersumpah tidak akan pernah menggulung rambut panjangnya sebelum ia mengeramasi rambutnya dengan darah Dursasana.

Drupadi perempuan biasa yang dengan lidahnya menuntut hak atas harga dirinya yang kemudian berakhir dengan peperangan. Ia hanya perempuan biasa yang tak berhasil sampai di Puncak Mahameru untuk moksa bersama kelima suaminya. Tapi bukan berarti dia tak punya kekuatan sama sekali. Menjadi perempuan biasa adalah kekuatannya, karena perempuan biasa adalah kelemahan setiap laki-laki.

Adegan paling epik dari buku ini adalah waktu Bima ngebunuh-bunuhin kurawa dengan buasnya. Dialah yang menuangkan darah Dursasana ke cawan untuk Drupadi mengeramasi rambutnya.

View all my reviews
0

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com